bc

All It's Over (Indonesia)

book_age18+
3.0K
FOLLOW
32.3K
READ
CEO
bxg
like
intro-logo
Blurb

Kunjungannya ke Bali untuk menghadiri acara anniversary perusahaan rupanya membuat mantan Theresa, si Aditya Mahardika kembali menghubungi gadis itu. Semua berawal dari kunjungan Theresa ke rumah ibu Adit, Tante Dewi. Hubungan keduanya yang sempat kandas pun terajut kembali. Sayangnya, Theresa yang terlalu mabuk ketika pesta anniversary perusahaan sempat menghabiskan malam dengan CEOnya yang menyebabkan dirinya hamil. Lalu bagaimana Theresa akan menjelaskan masalah tersebut kepada Adit yang kini justru melamarnya.

chap-preview
Free preview
Chapter 1
“Wahhh!! Keren banget!! Kalo kayak gini gue berharap perusahaan merayakan anniversary dengan acara seperti ini setiap tahun!” pekik Regina sambil sumringah menatap pemandangan yang disuguhkan dari balkon hotel. “Dan perusahaan kita akan cepat bangkrut karena selalu berhura-hura.” Theresa menyahut sambil meletakkan tasnya di atas nakas. Ia lantas menyusul Regina ke balkon. Ikut sumringah mengamati pemandangan yang ada. Dalam hati ia juga senang, mendapatkan uang lebih banyak untuk biaya pergi ke Bali dan menikmati pesta perayaan hari jadi perusahannya yang ke 50 tahun. Dengan kecerdasannya memanfaatkan diskon untuk tiket pesawat, dirinya bisa menghemat lumayan uang untuk membeli keperluan lainnya seperti make up. Mungkin uangnya masih cukup untuk membeli oleh-oleh lebih banyak disini. Meski kecewa bahwa untuk urusan hotel, perusahaan yang mengurusnya langsung tapi ia bersyukur untuk urusan pesawat, perusahaannya memberikan uang senilai empat juta. Ayolah, itu terlalu banyak untuk nominal pulang pergi Jakarta-Bali terlebih Theresa memanfaatkan diskon dan memesan tiket pada saat harganya benar-benar murah. Perusahaan juga membebaskan kapan para pegawainya berangkat dan pergi ke Bali. Asalkan pada tanggal 11 juni semua pegawai yang diundang untuk datang ke Bali sudah berada di Bali karena pestanya diadakan seharian. Sekali lagi, hal itu sangat menguntungkan bagi Theresa karena pada hari jumat dirinya selalu libur kecuali jika ada proyek. Sehingga dia bisa kembali ke Jakarta pada minggu sore. Lalu hari jumat, sabtu, dan minggu hingga siang bisa ia manfaatkan untuk berlibur di Bali sejenak. Dirinya tersenyum. Ada hal lain yang lebih menyenangkan daripada berlibur di Bali, yaitu mengunjungi Tante Dewi. Ah, dirinya menjadi tidak sabar untuk berkunjung ke rumah itu. “Tapi lo seneng kan, Ther? Dapet dua juta dari duit pesawat. Lebih malah. Untung gue punya temen pinter kayak lu. Udah dapet tiket pesawat diskonan, uangnya nyisa banyak pula.” Theresa hanya terkekeh. Sayangnya Regina tidak bisa berlama-lama di Bali. Jumat sore ia harus pergi ke Singapura untuk rapat mengenai proyek. Theresa pun ditinggal sendiri di Bali karena hanya Regina satu-satunya yang akrab dengan Theresa bila di kantor. Tapi hal itu tidak masalah, mengingat Theresa sudah punya jadwal tersendiri untuk menghabiskan waktunya selama di Bali. “Sebenernya gue ngga paham. Kita nanti acara formalnya cuma beberapa jam doang pas jam 10 sampe siangnya. Sore ke malem, ajeb-ajeb dong.” Theresa menganggukkan kepalanya. Merasa setuju dengan ucapan Regina. Acara formal akan dimulai pukul sepuluh di ballroom hotel. Yah, acara formal seperti potong kue dan sambutan dari beberapa orang penting. Kabarnya acara formal selesai pukul dua siang. Theresa tidak peduli akan hal itu. Dirinya hanya perlu duduk manis menonton selama acara berlangsung dan kemudian menikmati makanan yang tersedia. Setelah itu sorenya akan diadakan pesta di pinggir kolam berenang hingga malam. Benar-benar surga bagi orang-orang yang menyukai clubbing. Terlebih orang-orang yang bekerja di perusahaan ini rata-rata orang beursia 25 tahun hingga 35 tahun. Sedangkan untuk orang-orang yang menurut pandangan Theresa cukup tua untuk hal seperti clubbing sepertinya akan memanfaatkan waktu selama pesta untuk berjalan-jalan di pantai mengingat mereka semua menginap di hotel mewah dekat pantai yang menyuguhkan pemandangan bagai surga. “Nikmatin aja, Gin.” sahut Theresa kemudian. “Eh btw, nanti kan pada kumpul tuh. Kesempatan banget ngga sih untuk nyari cogan?” usul Regina seraya menaikturunkan alisnya dan menyengir kuda saat menatap Theresa. “Emang cogan-cogan kantor pada mau sama lo?” ledek Theresa bermaksud bercanda. Ia kemudian terkekeh melihat raut wajah Regina yang memberenggut kesal. “Bercanda doang, Gin. Kalo gitu lo mesti dandan yang cantik nanti yah.” “Elo juga, Ther. Lo kan jomblo. Kita nyari jodoh bareng yaaa?.” “Lo bukannya suka yang bule-bule gitu, Gin? Nanti kan yang hadir pada lokal semua.” “Bosan ah sama bule. Yang lokal lebih mantep deh kayaknya. Apalagi kita harus mencintai produk lokal ya kan.” Theresa tertawa mendengar ucapan Regina. Sahabatnya itu putus dua bulan lalu setelah menjalani hubungan selama tiga bulan dengan bule asal Kanada. Regina memutuskannya karena si bule yang bernama Gavin itu mengajak Regina ‘tidur’ padahal mereka belum menikah. Mengingat keluarga Regina termasuk dirinya yang menjunjung tinggi adat ketimuran, Regina menolak mentah-mentah hal tersebut dan segera memutuskan Gavin. “Sok-sokan bosen. Dari dulu incerannya bule padahal.” ledek Theresa. Mereka sudah mengenal selama satu tahun dan menjadi sangat akrab karena satu frekuensi dan sering curhat bersama. Itu sebabnya Theresa mengenai selera Regina dengan baik. Selama dirinya mengenal Regina, ia tahu bahwa Regina telah menjalin hubungan dengan tiga orang bule, termasuk Gavin. Sayangnya hubungan itu hanya terjalin hanya sebentar. Paling lama dengan Gavin selama tiga bulan. Sebelum mereka kenal pun, Regina menceritakan bahwa mantannya sebagian besar merupakan bule mengingat dulu dirinya kuliah di Australia. “Eh gue baru inget. Mantan lo dari Bali kan? Ih deket dong. Lo nggak ada janjian ketemu dia gitu?” tanya Regina. Maksud Regina adalah si Adit. Theresa putus dengan Adit lima bulan lalu. Kejadian yang menyebabkan Theresa izin tidak masuk kantor selama tiga hari karena menangis akibat Adit yang memutuskan hubungan mereka. Semenjak putus dengan Adit lima bulan lalu, Theresa masih lajang hingga sekarang. Mereka putus baik-baik karena Adit merasa tidak cocok dan sering sibuk dengan pekerjaannya. Hal itu yang membuat Theresa semakin sedih karena yakin mereka masih saling mencintai satu sama lain. Hanya saja, ya sudahlah. Itu keputusan Adit. Setidaknya sekarang kehidupan Theresa sudah seperti biasanya. Ia juga masih menjalin hubungan baik dengan keluarga Adit. Terutama ibu lelaki itu, Tante Dewi. Theresa memang sudah janjian untuk berkunjung ke rumah Tante Dewi. Ia sudah membuat janji bertemu, bukan dengan Adit tapi dengan keluarganya. Hal itu sebenarnya sempat membuat Theresa ragu, hanya saja Theresa bermaksud menjalin silahturahmi. Tadinya juga Theresa mengajak Tante Dewi untuk bertemu di suatu tempat. Akan tetapi, beliau justru meminat Theresa datang ke rumahnya. Itung-itung melepas rasa rindu. Keluarga besar Adit sebenarnya sudah sangat setuju dengan hubungan mereka. Terutama Tante Dewi yang bersemangat menjadikan Theresa menantu. Hanya saja, sekali lagi Adit sudah menentukan keputusan untuk mengakhiri hubungan mereka kan. “Ada, tapi sama mamanya Adit.” Regin terlihat terkejut kemudian menatap Theresa penuh selidik. “Ketemu mamanya? Gilak sih! Lu kayak mau pergi ke rumah camer aja deh. Padahal kan udah putus lima bulan.” Theresa mengangkat bahunya acuh kemudian pergi meninggalkan Regina yang masih berdiri di balkon. Ia bukan bermaksud menghindari topik ini, tapi karena ponselnya berbunyi jadi ia kembali masuk. “Halo..” “Kak Theresa!! Katanya lagi di Bali ya?” “Maaf ini siapa ya?” Theresa mengernyit bingung karena nomor yang menelponnya adalah nomor asing. “Aku Tiara, kak. Adek sepupunya kak Adit. Masih inget kan?”    

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

My Hot Boss (Indonesia)

read
660.9K
bc

Broken

read
6.3K
bc

Love Match (Indonesia)

read
173.0K
bc

The Perfect You (Indonesia)

read
289.7K
bc

Skylove (Indonesia)

read
109.2K
bc

Fake Marriage

read
8.5K
bc

Hate You But Miss You

read
1.5M

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook