bc

Lost in Bali with Mr.T 21+

book_age18+
9.2K
FOLLOW
125.1K
READ
sex
friends to lovers
goodgirl
drama
sweet
bxg
female lead
city
like
intro-logo
Blurb

Pikir Kia Keira, berlibur di Bali setelah lulus SMA adalah sesuatu yang menarik sebelum menjadi mahasiswi di perguruan tinggi Jakarta. Tapi, sayangnya liburannya tak seindah yang ia duga. Ketinggalan pesawat, berpisah dengan dua sahabatnya dan tersesat di Bali.

Kia tak sendiri, ia mendapatkan partner yang sama di Bali. Cowok yang bernama Mr.T, cowok tampan yang tak ia ketahui ketenarannya. Ya, Kia yang kuper tak tahu jika partner in crime selama di Bali adalah Tayson Lee

Bagaimana petualangan Kia selama di Bali? Apakah dia bisa pulang ke Jakarta dengan selamat? Apakah terjalin hubungan khusus bersama Mr.T?

"Aku akan menunggumu disini Tayson..ingatlah aku..ingatlah aku pernah ada disini..mencintaimu.."

( Kia Keira )

"Godain cowok ganteng? Kamu sudah dapatin aku, Kia." Menunjuk wajahnya sendiri. "Untuk apa kamu cari yang lain. Apa aku kurang ganteng? Kurang banyak uang?"

( Tayson Lee/ Mr.T )

“Jika Tayson menyakiti dan tak bisa membahagiakanmu, aku siap membahagiakanmu, Kia..”

( Alexander Lee )

chap-preview
Free preview
Hi Hello Kitty Girl !
Tiga bulan sebelumnya, New York, 08.01 P. M "Kalian sudah siap?" Tanya pria bertubuh gemuk memakai kemeja motif bunga dengan kacamata yang melorot di ujung hidung, sehabis membuka pintu yang bertuliskan nama kelompok musik yang sedang naik daun.  "Yeah, we're ready!" sahut beberapa personil di antara mereka. "Mr. T menghilang!" teriak seseorang, berlari menerobos masuk ke ruangan mereka. Pria kurus dan jangkung itu tubuhnya dipenuhi keringat dan wajahnya terlihat pucat.  Pria bertubuh gemuk tadi melotot lalu berteriak histeris. "TIDAAAK!"  Indonesia, Jakarta  'Kring… kring...kring' "Ya..sebentar. ." ucap seorang gadis dengan suara lemah meraba samping kasurnya, mencari sesuatu. Matanya masih terpejam dan mulutnya berulang kali menguap karena kantuk.  "Mana sih?" Tangannya terus meraba hingga akhirnya menemukan handphone dibalik bantal.  "Hallo.."  "Kiaaa….!!"  Gadis yang bernama Kia, menjauhkan handphone dari telinganya lalu mengucek mata dan membaca nama Naomi di layar handphone. "Ada apa, Mi?" kembali memejamkan mata dan menaruh wajah di bantal lagi.  "What?! Lu liat sekarang jam berapa?" pinta Naomi setengah berteriak.  Kia membuka mata melirik jam model Hello kitty menempel di dinding.  Jam sepuluh.  "Aaaakh…" Kia berteriak, langsung melompat dari ranjang menuju kamar mandi.  ❤️❤️❤️ Kia berlari menyeret koper sehabis turun dari bus yang bertuliskan Airport. Ia terlambat menemui dua sahabatnya di Airport untuk melakukan perjalanan ke Bali. Jika saja tadi malam tak menonton lima episode drama serial tv berbayar, pastinya sudah berada di pesawat sekarang.  Kia melirik arloji. "Keburu gak ya?" gumamnya dengan nada cemas, berharap pesawat belum berangkat. Setidaknya pilot beserta awaknya mau menunggunya.  Memangnya dia siapa?  "Aduh." Kia terjatuh karena tersenggol dengan cowok yang memakai masker.  Meskipun menutupi setengah wajahnya, Kia bisa menebak cowok itu berwajah bule. Bola matanya berwarna abu, hidung mancung dan kulitnya putih mulus.  Karena bertabrakan, isi sling bag Kia keluar semua, ia lupa menutup resletingnya. Cowok bule itu membantu. "Sorry," ucapnya, memasukkan barang Kia ke dalam tas walau sempat tertawa melihat semua barang itu bermotif serba Hellokitty. Dari dompet, gantungan kunci, notes kecil dan casing hp.  Kia melihat arloji lalu bangkit, "Aku sudah terlambat." spontan berlari menuju ruang keberangkatan meninggalkan cowok tadi.  "Hey your scarf.." cowok itu memanggil tapi Kia sudah menghilang.  "Apa? Gak valid?!" Mata Kia terbelalak mendengar petugas check in mengatakan jika kode tiketnya yang ia pesan via aplikasi, tidak valid.  "Aplikasi itu sedang dalam maintenance. Semua pemesanan tiket di cancel mendadak. Tapi Nona jangan takut, karena mereka pasti mereka sudah merefund uang yang sudah Nona transfer," terang petugas pria yang seumuran dengan pamannya. "Lagi pula.. pesawat itu baru saja take off. Nona terlambat 15 menit." Jelasnya Mengakhiri dengan senyuman.  Kia menepuk dahi. "Mati gue!" Mengeluh kesal. "Sebaiknya Nona membeli tiket baru untuk penerbangan selanjutnya, sekitar--" pria itu melirik arloji. "Dua jam lagi. Tapi menggunakan maskapai lain." sambungnya lagi.  Kia menekuk wajah dan berlalu dari antrian menuju pintu keluar untuk membeli tiket secara manual. Kali ini ia harus merogoh kocek dalam. Tiket yang ia beli hampir dua kali lipat dari tiket sebelumnya, karena terlanjur berjanji pada dua sahabatnya, mau gak mau harus membeli dari pada mendengar ocehan Naomi dan Dita yang gak akan berhenti tujuh hari tujuh malam.  ❤️❤️❤️ Setelah menunggu dua jam dan mendengar ocehan Naomi lewat handphone, akhirnya Kia menaiki juga pesawat dari maskapai yang paling ternama di Indonesia. Ia berdecak kagum kabin pesawat yang terlihat mewah dari pada pesawat yang biasa ia naiki ke Jogja menemui nenek dan kakeknya.  "Nomor tiga dari belakang di sebelah kanan." jawab pramugari cantik ke Kia setelah menanyakan letak kursinya. "Oke." Kia membalas. Pandangannya lurus kedepan dan bergegas kesana.  "Hei itu kursi saya!" seru Kia saat sampai di kursi yang ditunjuk pramugari tadi. Kia memastikan boarding pass dengan kursi yang diduduki cowok yang tadi menabraknya.  Cowok itu membuka matanya pelan. Terkejut mendengar suara Kia yang nyaring. "Kamu bukan yang nabrak aku tadi?" Kia menunjuk cowok bule bermasker tadi.  Cowok itu menurunkan masker sampai dagu. "Boleh aku duduk disini?" pintanya, melirik ke kursi bagian depan, seperti mengintip seseorang, lalu menutup sebagian wajahnya lagi.  Ganteng. Mirip bule yang ada di Hollywood movies. Kia kagum melihat jelas cowok bule itu ganteng seperti model. Kia melirik ke depan, sebagian kursi memang sudah dipenuhi beberapa bule dan wisatawan berwajah oriental. Tapi gak ada seorang pun menunjukkan gelagat mencurigakan ke arah mereka. Ia melirik lagi ke teman sebangkunya. "Oke. Cukup sekali ini aja. Gak buat lain kali?!" Pintanya menyetujui permintaan bule itu. Bule ganteng itu mengangguk.  Kia memiringkan kepalanya sambil berpikir.  Wait. Aku sama dia kan gak temenan. Gak mungkin ada lain kali. "Sebaiknya kamu duduk. Sebentar lagi pesawat mau berangkat, " suruh si bule, mengagetkan. "Ya kamu bener, aku harus duduk dan gak boleh ketinggalan pesawat lagi, " sahutnya, duduk di kursi paling pinggir, mengosongkan bagian tengah.  Beberapa menit kemudian pesawat take off. Kia mencoba memejamkan mata tapi tak bisa. Bule itu terus bersenandung menyanyikan lagu barat yang tak ia kenal. Ia hanya hafal beberapa bait lagu Celine Dion, Britney spears dan Mariah Carey, itupun hanya beberapa lagu saja. Walau banyak artis band barat yang ganteng, hanya satu ia kenal. Mark dari grup musik Next125, itupun setelah Mark menjadi cameo di serial tv berbayar yang biasa ia tonton. Selebihnya ia kudet dan kuper. Kia keira yang baru lulus SMA, tidak menjalani hidup selayaknya gadis seumurannya. Menjadi anak yatim piatu di usia 16 tahun dan mengandalkan uang pensiun dan kiriman dari kakeknya, membuat Kia hidup mandiri.  Sepulang sekolah Kia bekerja sebagai pelayan pada sebuah kafe yang masih milik saudara dari almarhum ibunya. Hari libur ia gunakan untuk bermain dan berkumpul dengan dua sahabatnya. Naomi Dyas, anak sulung dari pasangan wartawan ternama di Jakarta, Tomy dan Dewita. Tumbuh sebagai gadis cantik dan kaya tidak membuat Naomi pilih-pilih dalam berteman. Sebagai sahabat, Naomi selalu membantu Kia baik itu meminjamkan uang atau teman share masalah cowok. Berbeda dengan Dita andita yang sedikit tertutup. Menjalani hubungan dengan dua cowok tidak menjadikan dua sahabatnya sebagai teman untuk berbagi cerita. Ia lebih suka memendam masalah sendiri tapi tidak untuk menghabiskan uang bersama dua sahabatnya. Ia terkenal loyal, dan hidupnya juga tak berbeda dengan Naomi sebagai anak orang kaya. Pemilik resort di Pulau dewata, Bali.  Untuk itulah tujuan Kia ke Bali. Berlibur untuk bersenang-senang.  "Hei…bangun." "Hmm...sebentar lagi. Aku masih ngantuk." Teman sebangku Kia mendorong bahunya dengan jari telunjuk. Tapi kepala Kia bersandar lagi di bahunya. "Hei Nona, bangun.." ucapnya lagi, kali ini ia besarkan suaranya.  "Hah?!" Kia tersentak dari tidurnya. Matanya spontan terbuka dan kepalanya menoleh kekanan kiri. "Apa kita sudah sampai, Mister?!" tanyanya melihat kedepan juga, tapi penumpang lain masih duduk manis di kursi.   Si Bule sempat tertawa dan menggeleng. "Panggil aku Tay…" Ia terdiam sebentar.  "Tay..?" Kia melanjutkan. Gak sabar nunggu jawaban si Bule.  "Mr. T." Sambungnya lagi Kia menggaruk kepalanya yang gak gatal. "Mr. T? Berarti aku Miss.K. Kuntilanak dong? Hahahaha." Tertawa sendiri. Pelan-pelan Kia berhenti tertawa melihat bule bernama Mr. T itu cuma diam dengan wajah datar kayak tv flat di kost-kost an nya. "Gak lucu ya? Padahal emang gak lucu sih." kali ini dia menahan tawanya. Tapi Mr.T malah tertawa gak jelas.  Kia mengernyit dahinya. "Kamu ngetawain apa?"  "Kamu." Jawab Mr.T.  Kia menunjuk hidungnya yang sedikit mancung dibandingkan dengan hidung Naomi dan Dita. "Aku? Kenapa?" tanyanya, disangkanya Mr.T gak bisa tertawa, ternyata gak jauh beda dengannya. Rada gaje.  "Hello Kitty girl," kata Mr.T Kia masih bingung. "Emangnya kenapa sama Hello Kitty?" tanyanya melirik ke tas selempangnya yang juga bermotif kucing anime dari Jepang itu. Mr.T membuka maskernya. "Kamu pasti sudah kuliah. Seumuran kamu biasanya suka KPop, drakor, Film barat. Pokoknya cowok ganteng kayak aku gitu.." ia membuka jari jempol dan telunjuk dan menaruhnya di bawah dagu. Kia menggaruk kepalanya lagi. "Kamu memang ganteng kayak aktor di drama serial yang aku tonton. Tapi apa salahnya kalau aku suka Hello Kitty? Dia itu lucu dan bikin aku gemes. Lihat deh." Ia tunjukkan casing handphone nya. "Dia memang lucu tapi fiksi." Mr.T gak setuju. "Kamu bilang suka drama serial. Siapa aktor yang kamu suka?" Mr.T penasaran dengan tipe pria Kia. Kia berpikir sebentar. Dia memang suka drama serial berbayar tapi jarang mengetahui nama aktornya karena hanya sekedar menonton saja. Kecuali Mark. "Aku suka Mark." Senyum Kia lebar menyebutkan nama Mark. Mr.T mencerna omongan Kia. "Mark mana?" "Personil grup dari NEXT 125," jawab Kia, antusias. "Oh,"  Kia gak puas dengar jawaban Mr.T. "Kok cuma Oh? Kamu kenal dia gak?" Pertanyaan Kia seakan menantangnya. Mr.T mengangguk cepat. "Tentu. Dia kan ganteng tapi aku--" Dia buka jari jempol dan telunjuknya lagi. "Aku juga ganteng kan?!" serunya pede. Kia mengangguk lagi. "Iya, emang ganteng. Terus masalahnya apa?" Ia memiringkan kepalanya dengan dahi berkerut menunggu jawaban Mr.T. "Masalahnya?" Mr.T balik bertanya. Dia menggeser pantatnya hingga memenuhi kursi tengah yang kosong, mendekati Kia. "Apa kamu bisa menyukai aku?" Dia memasang senyum paling termanis dari wajah gantengnya. Wajah Kia datar. "Bagaimana aku bisa menyukai kamu kalau aku belum kenal kamu. Aku gak tahu tanggal ulang tahun kamu, makanan favorit, warna favorit dan…" Dia berhenti bicara, memperhatikan jari Mr.T cuma di isi cincin perak. "Pacarmu." Sambung Kia lagi. Mr.T terdiam lalu tertawa sebentar. Jika itu patokan Kia untuk menyukai seseorang, gadis itu sungguh unik.  "Lalu apa kamu suka Tayson, teman Mark?" tanya Mr.T lagi dan untuk kesekian kalinya gadis itu menggaruk sambil berpikir. "Tayson? Maaf aku gak kenal." jawabnya sambil terkekeh. Mr.T tertunduk lemah lalu menggeleng. ❤❤❤ Kia menyeret kopernya dengan sebelah tangan, sementara sebelahnya lagi asik mengetik pesan yang ia kirimkan ke Dita yang sudah menunggunya di penginapan milik orang tuanya. "Aduh." Handphone Kia terjatuh setelah seorang pria paruh baya bertubuh gemuk dan menutupi sebagian wajahnya dengan topi model bucket hat dan kacamata hitam menabrak dirinya yang fokus mengetik saat berjalan. Pria tadi gelagapan. "Maaf, Dek. Saya buru-buru." ucapnya dan langsung berlari meninggalkan Kia menuju parkiran mobil. Kia membungkuk dan mengambil handphone. "Hah!" Matanya melotot melihat layar handphonenya retak dan mati. Baru saja berencana membeli tempered glass akhirnya yang Kia takutkan terjadi. Handphonenya rusak dan terlihat seperti habis dipukul martil. "Handphoneku! Gimana ini?!" Wajah Kia memelas dan seketika menjadi cemas. "Bagaimana aku hubungi mereka kalau handphone ku rusak kayak gini?"  Pandangan Kia menyusuri mencari telepon umum, tapi tidak menemukannya sama sekali. Dia mengeluh  sambil membuka tas selempang nya tapi tas itu sudah terbuka. "Perasaan aku sudah menutup resletingnya. Kok kebuka?" Tangan Kia merogoh isi tasnya tapi wajahnya makin panik setelah gak menemukan barang yang ia cari. Dompet. Dompetnya raib ! Kia tak percaya. Ia berjongkok lalu mengeluarkan semua isi tasnya. Raib. Dompet itu tak ada di tasnya. Sekonyong-konyong Kia teringat bapak-bapak tua yang menabraknya tadi. "Copet?" Wajah Kia memelas. Uang gajinya selama dua bulan yang ia kumpulkan hilanglah sudah, belum lagi ia gak bisa menghubungi kedua sahabatnya yang kaya karena handphonenya juga rusak. Kia terduduk, melipat kedua kakinya dengan kepala tertunduk. Air matanya menetes dengan segudang kepanikan. Panik berada di pulau Dewata yang asing dan gak ada yang bisa menolongnya sekarang. Dia membutuhkan seseorang sekarang.  Kia menangis menutupi wajahnya dengan tangan yang tersilang di atas lutut. Beberapa orang yang melintasinya tidak peduli, hanya dua orang bule yang saling berbisik dengan tatapan mencurigakan berusaha mendekatinya. "Bangunlah.." Ucap seorang cowok sambil menengadahkan tangan ke arah Kia. "Eh?" Kia mengangkat wajahnya dan terkejut melihat cowok ganteng mengulurkan tangan sambil tersenyum. "Ulang tahun ku tanggal 1 Juli. Aku menyukai Cheeseburger, melon, strawberry macarons, oatmeal dan.. aku menyukai warna hitam."  Kia mengusap pipinya yang basah, mencoba untuk tersenyum dan memanggil namanya. "Mr.T?"

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

✅Sex with My Brothers 21+ (Indonesia)

read
924.9K
bc

SHACKLES OF GERALD 21+

read
1.2M
bc

Naughty December 21+

read
509.0K
bc

Pinky Dearest (COMPLETED) 21++

read
291.1K
bc

Aksara untuk Elea (21+)

read
836.2K
bc

Will You Marry Me 21+ (Indonesia)

read
612.8K
bc

Sweet Sinner 21+

read
885.5K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook