Namun, Tiwi tidak ingin terlalu memikirkan hal itu karena baginya tidak mungkin ada kebetelan yang seperti ini. Dokter itu membuka klinik di sekitar komplek perumahan Tiwi dan Wendi. Tidak mungkin rasanya mereka bertemu secara kebetulan di tempat yang sama jauhnya dengan tempat tinggal mereka itu. “Udah ketemu, Nak?” tanya Irwan. Tiwi sudah berada di dekat meja makan mereka duduk tadi, dan masih terlihat bingung. “U-udah, Pa. Ini semuanya ada di sini.” Tiwi menjawab dengan sedikit gugup. “Ada apa, Nak? Kok kayaknya bingung gitu?” tanya Irwan lagi dengan nada heran. “Hmm ... nggak ada apa-apa kok, Pa. Kayaknya tadi ketemu dokter yang deket rumah aku. Kemarin it pas Caca sakit, dia yang periksa,” jawab Tiwi jujur dan kembali menarik kursinya untuk duduk di sebelah Irwan. “Kok kebetulan