Wendi tidak menyangka jika Tiwi semakin berani bicara seperti itu kepadanya. Namun, karena Tiwi juga tak histeris seperti kebanyakan istri yang disakiti. Jadi Wendi tidak menghiraukan ucapan Tiwi dan dia lantas naik ke ranjang dan membiarkan Tiwi tanpa ada rasa kasihan dan iba sedikit pun. Wendi juga tidak merasa bersalah karena sudah menyakiti Tiwi. “Kamu nggak kerja, Bang?” tanya Tiwi yang tetap berusaha untuk tenang dan peduli kepada Wendi. “Nggak. Aku ngantuk banget, tadi aku udah minta izin sama boss aku di kantor.” Wendi menjawab dengan santai dan dengan suara yang sudah serak karena terlalu mengantuk. “Emangnya abis berapa ronde semalam? Sampai nggak bisa tidur sampai jam segini!” sindir Tiwi dengan hati yang teriris dan sakit tentu saja. “Cuma dua kali aja, udah nggak sanggup d