“Lama banget sih Karin datangnya? Dari tadi belum datang juga? Apa dia nggak siap-siap ngegym nya? Aku samperin aja lah ke rumahnya!” decak Wendi yang mulai tidak sabar karena perutnya sudah semakin lapar. Biasanya, Wendi tinggal terima beres dengan semua perlengkapan dan makanannya di rumah. Yang ada malah dia jarang sekali menyentuh makanan yang dimasak oleh Tiwi. Dia justru lebih suka menghabiskan waktunya bersama dengan Tiwi dan menyantap makanan di luar. Namun, tiba-tiba saja semalam dia melihat limit tabungannya di ATM sudah menipis. Hal itu karena baru saja dia menuruti keinginan Karin yang minta dibelikan sepeda motor baru. Alasannya karena agar dia bisa lebih cepat sampai di kantor dan lebih irit ketimbang harus menggunakan taksi. Padahal, Wendi sudah mengatakan bahwa dia akan