“Apa maksud kamu, Tiwi? Jangan asal ngomong kamu, ya!” gertak Wendi dengan nada kasar. “Aku serius, Bang. Mungkin, dengan berpisah sementara kita bisa saling mengintropeksi diri dan mungkin aja nanti perpisahan itu bisa menghadirkan lagi benih-benih cinta di hati kita, Bang!” jawabb Tiwi dengan penuh keyakinan dan sorot matanya penuh dengan keseriusan di setiap kata yang keluar dari bibirnya. “Kamu mau bercerai?” Wendi bertanya dengan gusar. Bagaimana pun juga, Wendi mencintai Tiwi dan semua masalah yang terjadi di dalam rumah tangga mereka belakangan ini, sama sekali tidak membuat cinta Wendi pada Tiwi luntur. Hanya saja, Wendi yang sudah tidak bisa lagi menjadi kesetiaannya kepada Tiwi dan pernikahan mereka. “Aku nggak minta itu sekarang, Bang! Aku hanya mau kita berpisah sebentar un