Dari sikap kini merubah kata-katanya yang semakin mengekang, Libra benar-benar melarangku untuk bertemu dengan Nala bahkan saat ini dia sudah menyewa orang untuk mengawasi ke mana aku pergi. Secara terang-terangan pria yang kini duduk santai sambil membaca koran itu mengungkap maksudnya, jujur aku tidak pernah bisa memahami niat juga keinginan Libra karena sebelumnya dia hanya peduli dengan AD Corp. Kue basah yang aku buat terlihat dingin tanpa disentuh sedikitpun, tapi lain jika Tatia yang membuatnya pasti Libra sudah habis satu piring. “Mas, kenapa nggak dimakan?” Libra menoleh lalu kembali pada bacaannya saat ini. “Nanti, masih kenyang!” “Nanti dingin nggak enak,” aku mengambil piring di atas meja lalu mendekatkan ke lengan Libra. “Nih, coba dulu! Apa rasanya terl