Pukul setengah tujuh malam, Trisya mulai memasuki area aula utama kediamannya, bersama sang kakak. Di belakang mereka, dua dayang Trisya dan para pengawal mereka tampak mengikuti. Duke dan Duchess Lovatta yang sudah lebih dulu tiba di aula pun tersenyum melihat putra-putri mereka yang baru saja memasuki area pesta. Trisya menatap ke sekeliling, di mana puluhan mata mulai menjurus ke arahnya. Ia merasa gugup sampai harus menghela napas panjang beberapa kali. Dan tentunya, hal itu tak luput dari perhatian Darian yang saat itu berada paling dekat dengan Trisya dibanding orang lain. “Kamu pasti merasa sangat gugup karena ini pesta besar pertamamu. Tapi, kamu tidak perlu takut, Trisya. Ini adalah pestamu. Semua orang di sini datang untukmu,” ucap Darian, yang justru semakin membuat Trisya mer