Max tidak mengira, bahwa setelah diputuskan oleh Eva dia akan sehancur ini. Hubungan yang dia jalin bersama dengan Lyrna, di belakang Eva yang dianggap main-main, malah membuatnya kehilangan segalanya. Bagi Max, wanita yang dia sayang dan dicinta hanya Eva seorang. Max menatap riak yang diciptakan dari sebuah kerikil yang baru saja dilemparnya ke danau kecil. Rahang tegasnya kini berubah mengetat karena amarah yang menguasainya. Wajahnya yang lebam bahkan tak dia rasakan sakitnya sama sekali. “Max!” panggil Lyrna yang muncul dari arah belakangnya. Namun, Max tak menghiraukan panggilan itu sama sekali. Dia masih fokus pada pandangan kosongnya. “Lihat aku, Sayang,” bisik Lyrna seraya membelai bagian d**a Max dengan lembut. Sesekali dia menjalankan jemarinya menari di atas tubuh Max, s