Omar membuka manik matanya dengan berat. Pria tiga puluh dua tahun itu mengedarkan pandangan nya ke seluruh penjuru kamar. Maniknya berhenti tepat di atas nakas. Ia mulai bergeser lalu duduk di bibir ranjang. Mengambil secarik kertas yang entah siapa yang meninggalkannya.
Omar membuka maniknya lebar-lebar lalu mencermati kata demi kata yang tertulis di kertas itu.
‘Maaf, gue tidak mengenal elo siapa. Yang jelas kita semalem udah melakukan kesalahan. Jika elo butuh tanggung jawab gue pasti akan bertanggung jawab penuh. Ini uang ganti rugi buat lo. Maaf jika cuma segitu. Lain kali gue akan menambahinya lagi. Silahkan hubungi nomor ini jika memang anda merasa dirugikan’
Omar melotot setelah membaca isi surat itu.
“Aneh, bukankah seharusnya perempuan yang harus meminta pertanggung jawaban. Ini malah dia yang memberika uang,” gumam Omar sambil terkekeh.
Ia yang tadinya kesal malah merasa lucu dengan kejadian yang telah menimpanya. Omar mengambil beberapa lembar berwarna merah yang di letakkan bersebelahan dengan sepucuk surat itu
“Astaga, dua ratus ribu? dia kira aku Om-om pemuas hasrat kali ya,” kekeh Omar semakin keras.
Apalagi jika ia membayangkan wanita itu pergi mengenakan pakaiannya, dan bagaimana tatapan orang-orang terhadapnya.
Omar hanya mampu menggelengkan kepalanya.
“Aku pasti akan menemukan kamu,” kata Omar berjanji pada dirinya sendiri.
Hai semua ...
Autumn kembali lagi lho ...
Jika kalian menemukan cerita ini, maka kalian wajib membaca cerita sebelumnya. Yang berjudul.
RAINA DAN THE SECRET CHILD.
Jangan lupa tab love dulu sebelum membaca ya ...
Cerita ini akan di upload jika sudah tiba waktunya
Salam Autumn