“Berhenti mondar-mandir seperti itu, Eva! Kamu hanya membuatku pusing jika terus seperti itu,” ujar Leon seraya memijit pelipisnya. Eva sama sekali tidak mau duduk dan terus berjalan kesana kemari seperti sebuah setrikaan. “Bagaimana aku bisa diam, Bang. Tiba-tiba saja tidak ada angin dan hujan, Mama datang dan pingsan,” gumam Eva. Bibir bawahnya sedikit bergetar, matanya tak kuasa membendung air matanya lagi. Meskipun Tanti belum lama menjadi Mama mertuanya, namun Eva sudah mulai merasakan sayang kepada wanita itu. “Semuanya akan baik-baik saja, kamu tenang. Percayakan semua kepada Omar,” kata leon berusaha menenangkan sang adik. Bahkan Leon sendiri juga merasa bingung melihat Tanti yang tiba-tiba datang dan pingsan. Bukan hanya dirinya yayangg dilanda kebingungan, tetapi semua yang