“Oke, sampai ketemu besok.” Narendra menutup teleponnya. Kunjungan kepada dua anak kembar yang seharusnya dilakukan hari ini ternyata harus diundur esok hari karena Papinya anak-anak sudah terlebih dahulu membawa mereka ke Trans Studio Tasikmalaya. Sejujurnya pada awalnya Narendra keberatan bertemu anak-anak di hari Sabtu. Karena hari Sabtu adalah hari di mana kesibukan di Warung Kembar akan bertambah tiga kali lipat. Sejak sesekali temannya Andri mengadakan Live musik di sana kunjungan para pecinta roti bakar keju meningkat. “Gak jadi berangkat?” tanya Zen. “Besok, syukurlah dengan begitu gue gak harus ninggalin kalian di sini. Malam ini pasti repot.” Narendra menyimpan ponselnya di saku, lalu dia berjalan menuju tumpukan kursi yang terbuat dari drum bekas, menyusunnya dengan baik di