Tidak! Dia melihat tepat ke arahku. Sebelum dia bergerak, aku lebih dulu lari, ke semak-semak berikutnya. Cahaya bulan tidak terlalu membantu, jadi aku tidak begitu jelas bisa melihat. Yang ada di.pikiranku sekarang adalah, aku harus pergi dari tempat ini. Pergi jauh dari orang itu, yang bernama Erlangga. Kakiku terus berlari dari satu semak ke semak lainnya, hingga akhirnya memasuki semacam hutan. Entah berapa lam aku berlari, aku tidak tahu. Yang jelas, suara para pengawal yang memanggil-manggil namaku, sudah tidak terdengar lagi. "Krosak!" Apakah ada hewan buas di sini? Pikiranku mulai was-was. Sementara kakiku yang tidak memakai alas, sekarang terasa perih. Aku berhenti sejenak, untuk mengambil napas. Melihat sekeliling, hanya pekat gelap. Cahaya bulan yang tidak penuh, hanya m