Kehilangan Mama jadi ujian terbesar pada keluarga terutama aku dan Papa. Kini kami hanya memiliki satu sama lain. Sudah tujuh hari, duka tentu masih kental terasa terutama beberapa kerabat dan kenalan kami masih silih berganti datang untuk mengucapkan turut berduka. Yang lain datang untuk menghibur, membuat rumah terasa hangat. Seharusnya. Karangan bunga ucapan duka cita memenuhi halaman depan rumah. Berjajar dari setiap kenalan mau pun rekan bisnis Papa. Sore ini aku sedang duduk dengan para sepupu, Michelle dan Citra. Mereka duduk disisiku, saling mengobrol dan melibatkan diriku, hanya aku fokus pada Papa yang duduk bersama adiknya, tapi mata Papa kosong. Aku paham bila para sepupu coba menghiburku. Sementar Papa, keramaian tidak akan mampu mengusir hatinya yang sepi setelah diti