“Anna...” panggilan Kai tepat di belakang dengan posisi begitu dekat jelas mengejutkan, aku terkesiap.
Anna memejamkan mata dan berbalik, “oh, ya ampun! Berhenti menyelinap di belakang, kamu bisa buat aku jantungan!”
Kai menaikkan satu alis, tanggapanku memang berlebihan sejak dia muncul dan tidak hanya mengusik ketenangan aku di tempat pribadi seperti sekarang, juga menghancurkan susunan hidup yang damai tanpa dirinya.
“Aku sudah panggil sejak tadi, kamu melamun.”
Ya, benar aku melamun. Melamunkan banyak hal. Cara menjaga jarak, cara menjaga hati agar tidak dijajah kembali oleh pria di depanku, cara mengusir Kai dari hidupku.
Cara-cara yang menjauhkan aku dari Kai. Sayang, bagian terakhir tentu sudah buntu. Tidak ada kemungkinan mengusirnya setelah melibatkan banyak perjanjian. Hidup
