Berlalu..

1670 Words

Langit gelap bertanda akan turun hujan, mengantar pemakaman Gista dengan suasana duka yang kental. Aku datang bersama Kai, juga Kaflin. Kai merengkuh bahu, aku bersandar, sesekali masih mengusap air mata. Menghormati setiap proses pemakaman. Sampai perlahan orang-orang mulai meninggalkan tempat. Seluruh keluarga terlihat sangat kehilangan. Bahkan Felysia, sepupunya tadi jatuh tidak sadarkan diri. Mereka menyesali tragedi ini, merasa tidak ada saat Gista butuh. Sibuk dengan kehidupan masing-masing. Aku melangkah maju, meletakan buket bunga di pusaran peristirahatan terakhirnya. Aku mengikhlaskan dan memaafkan Gista sepenuh hati. Tidak ada lagi dendam. “Hujan, Anna.. mari kita pulang.” Ajak Kai, membantuku berdiri. Air hujan mulai turun perlahan sampai deras. Tangan Kai berada di punca

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD