Kami baru selesai makan malam, Kai mencegah aku membereskan piring-piring yang sudah kosong dari atas meja makan.
“Biar aku bereskan, kamu bisa mandi lalu berganti baju” dia melirikku yang masih dengan pakaian ke pernikahan teman, rambut di gelung asal dan memang tubuhku sudah lengket.
“Baiklah” aku mengangguk, membiarkan dia yang membawa piring untuk diletakan ke wastafel. Akan kucuci nanti, setelah membersihkan diri. Jangan berharap lebih kalau Kai akan mencucinya, tangan dia sudah pasti lihat dalam bisnis tapi tidak pada pekerjaan rumah.
Masuk ke kamar, aku menemukan koper Kai. Terbuka, isinya berantakan. Sepertinya dia menarik baju dari bawah dan tidak dirapikan. Akhirnya, aku berjongkok, melipat pakaian-pakaian dengan rapi lebih dulu baru menyusun. Selesai, aku tutup kopernya.
