Rosa dan Egit tergesa-gesa mengambil baju mereka. Sementara Olive sudah berjalan keluar menjauh dari kamar “Olive? Liv?” teriak Egit memanggil Olive. Rosa sempat meremas tangannya merasa cemas dengan kejadian itu “Olive” ucap Rosa ikut berteriak memanggil nama Olive. Olive terus berjalan menuju ruang santai, ia duduk disofa dan menekuk kepalanya kedalam kedua tangannya, ia melepaskan air mata yang sudah tidak tertahan. Sakit, ia tidak bisa menggambarkan betapa perih perasananya. “Olive?” Egit datang dan langsung bersujud didepan olive, ia memegang tangan Olive namun dengan cepat Olive menghempaskan tangan Egit. Sementara Rosa berdiri kaku kehilangan arah, ia menyesal untuk apa yang terjadi tapi semuanya sudah terjadi, dan tidak ada penyesalan yang bisa dihargai. “Liv, kamu dengerin aku d