Tenggorokan Olive tercekak mendengar ucapan Abian. Sudah lama ia tidak merasakan perasaan berdebar seperti saat ini, ketika seorang pria yang baru ia kenal tiba-tiba mengatakan sesuatu tentang cinta padanya. Namun segalanya terlalu cepat bagai kilatan petir. Masih terlalu asing perkenalan itu untuk membentuk sebuah perasaan seperti cinta. Olive menarik nafas dalam, kemudian menghembuskan nafasnya pelan. Ia mengatur detak jantungnya agar debaran itu hanya dirinya yang bisa mendengar “Abian! Gue nggak tau karakter lo beneran kayak gini, atau enggak! Maksudnya gue nggak mengenal elo dengan baik! Tapi apa lo nggak terlalu jahat sama wanita? Sembarangan bicara tentang cinta ketika lo sadar wanita itu orang baru dalam hidup lo? kalau gue masih bisa ngerti becandaan lo, tapi belum tentu wanita l