“Justin!” “Hm.” “Kita balik ke dalem lagi, yuk. Bentar aja.” “Mau ngapain?” “Kopiku tadi belum habis.” Justin geleng-geleng kepala. “Aku mau ngabisin kopiku sebelum pelayan mengangkatnya ke belakang. Duh, sayang banget belom dihabisin,” rengek Je. Justin menyalakan mobil tanpa menghiraukan perkataan Je. Je mendengus. Suatu saat ia akan ke kafe itu lagi dan merasakan kembali nikmatnya kopi mahal. Ia akan meminta Odi mentraktirnya ke kafe itu sebagai imbalan dari jasanya yang selalu memberikan contekan. Kalau Odi tidak mau, ia bisa bertindak tegas, melarang Odi mencontek. Demi kopi, ia harus bertindak agak kejam. Tapi itu juga supaya Odi tidak jadi tukang nyontek, biar usaha sendiri dan meninggalkan kebiasaannya yang pemalas. Percuma nilai tinggi jika hasil dari contekan.