“Kamu udah nyoret-nyoret bukuku, ngatain guruku kayak monyet, perbuatanmu itu merusak nama baikku di sekolah. Bukannya aku udah pernah bilang, aku ini siswi yang meraih juara umum, siswi yang meraih bea siswa berprestasi. Apa pantes aku ngatain guru kayak monyet? Ngatain guru binatang? Seakan-akan aku ini manusia nggak berakal.”
Justin terkejut mendengar penjelasan Je. Terutama ketika Je mengatakan bahwa dia adalah peraih juara umum dan bea siswa berprestasi. Sepertinya ia memang melupakan hal itu.
“Kesalahan fatal itu membuat reputasiku rusak di mata para guru. Kamu udah bikin harapan hidupku bener-bener apes.” Mata Je mulai berkaca-kaca. Dia takut sesuatu yang buruk terjadi pada sekolahnya esok hari. Dia takut dipanggil guru BK dan kemudian mendengar kalau bea siswanya dicabu
