19. Panggungnya

1302 Words

“... Sementara penjilat, hanya mencari tempat aman di ketiak seseorang."Tuan Tua Carter merasakan darahnya mendidih. "Gadis kecil ini punya lidah yang tajam." "Oh, benar, apa hati Tuan Tua Carter telah teriris?" Amarah Gio seketika menguap karena Grace. Dia tersenyum kecil, menepuk pelan punggung tangan adiknya. "Jangan begitu, Tetua ini punya penyakit jantung. Kamu bisa dicap sebagai pembunuh nanti." "Aku bahkan nggak menyebutnya penjilat, tapi dia kelihatan marah. Apa dia merasa bersalah sendiri?" "Gadis kecil!" Tuan Tua Carter menahan teriakannya. "Apa orangtuamu tidak mendidikmu cara bicara di depan tetua?" Gina tidak suka semua orang dari keluarga Carter, tapi seringnya tidak punya kesempatan untuk menghina mereka. Melihat ada gadis cantik yang berani melawan Tuan Tua Carter, dia

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD