kanaka Haidan

kanaka Haidan

book_age4+
1
FOLLOW
1K
READ
others
comedy
sweet
like
intro-logo
Blurb

Tentang Kanaka, kesayangan mommy Radella yang selalu menistakan daddy nya sediri Davin Allaric.

kanaka yang jail, lincah, serta tak mau diam, ingin sekali melihat dunia luar. Namun, sangkar emas tak kasat mata mengurung nya.

chap-preview
Free preview
chapter . 1
Pilar setinggi empat meter itu terpanjat dengan gampang, seolah terdapat lem di jari pemuda itu. Aksi ini ia lakukan atas demo tunggal kepada pemilik rumah yang tak lain Daddy dan Mommy nya. "Naka, turun!" Kanaka Haidan Allaric nama nya. Pemuda lima belas tahun yang sedang merajuk karena keinginan nya yang yidak pernah terpenuhi. Sekarang Naka sudah ada di ujung pilar, persis seperti cicak. Davin Januarta Allaric, kepala keluarga yang saat ini sedang menyaksikan aksi berbahaya anak nya dari bawah, hanya bisa mengelus d**a sabar. Jika sang ratu rumah tau bahwa anak semata wayang nya memanjat lagi, bisa di penggal dia. "Naka, daddy bisa melebur jadi debu jika mommy mu tau kamu memanjat lagi. Turun, nak? Naka mau apa?" Pertanyaan dengan nada frustasi itu membuat Naka bahagia, selangkah lagi daddy nya pasti menuruti kemauan nya. "Sekolah," teriak Naka dari atas sana. "Tidak dengan itu, yang lain," Davin menolak tegas keinginan sang anak, mungkin istri nya pun juga tidak akan mengijinkan permata nya ini untuk keluar dari mansion keluarga Allaric. "Ya udah, aku nggak mau turun. Biar aja daddy hancur lebur, memuai, menyublim, dihajar mommy. Aku nggak peduli," ucap anak itu dengan lantang. "Kamu tega sama daddy?" Tanya nya dengan wajah sendu, meminta belas kasihan dari sang anak. Naka yang di atas sana mengangguk mantap. Membuat mata Davin membola tak percaya. "Astaga, daddy sakit hati. Anak daddy sudah tidak peduli lagi. Ya sudah, biar daddy mati aja ketimbang tidak di pedulikan oleh anak sendiri." Davin memulai drama nya. Pria 45 tahun itu, berjalan menjauh dari salah satu pilar di dalam rumah yang Naka panjat menuju dapur. Naka memperhatikan semua pergerakan Davin, area dapur bersih sangat terjangkau dari atas sana. Mata Naka membelalak melihat daddy nya mengambil pisau daging yang besar. "DADDY!" Teriak Naka lalu disusul tubuh nya yang merosot cepat tanpa takut. Alex yang di bawah sudah siap menangkap tubuh bongsor tuan muda nya. "Hati-hati tuan muda," tegur Alex dengan memegangi badan Naka. "Paman kenapa diem aja, itu cegah daddy, majikan paman mau bunuh diri!" Naka mengomel pada bodyguard daddy nya itu. Alex mengulum bibir, menahan tawa. Tuan muda nya ini terlalu polos, tidak pernah sadar jika daddy nya bermain drama supaya dirinya turun. Pantas tuan besar dan nyonya nya tidak mengijinkan Naka sekolah umum, anak itu terlalu mudah di bohongi dan di pengaruhi. Melihat Alex yang bergeming, Naka menghiraukan nya dan berlari ke arah dapur. "Daddy, buang pisau nya!" Bentak Naka, lalu dengan cepat Naka menyingkirkan pisau yang di pegang Davin dengan kasar, dan tidak berhati-hati. Hingga cairan merah menetes di lantai dapur berasal dari telapak tangan sang anak. Davin panik, perbuatan bodoh nya dengan berakting di depan sang anak membuat Naka terluka. "Daddy ... da-rah," seketika Naka pingsan akibat melihat darah ditangan nya sendiri. Respon Naka akan darah selalu berlebihan. "Naka!" Teriakan itu berasal dari arah depan Davin. Sang istri histeris melihat putra kesayangan nya sudah pingsan dengan tangan yang mengeluarkan darah. "Sayang," Davin terkesiap melihat jeritan sang istri. Habislah riwayat nya. ? Naka sudah tertidur pulas di pelukan Radella-mommy nya. Luka anak itu lumayan lebar, namun tidak dalam. Tapi tetap harus di jahit. Naka kelelahan menangis karena anestesi yang di berikan Richard sebelum menjahit luka nya tadi. Bius lokal yang di terima nya, membuat anak itu dapat melihat proses luka nya di obati. Radella mengelus sayang surai hitam milik sang putra, sesekali ia mengecup kepala Naka dengan sangat sayang. Davin sedang mengantar Richard ke depan untuk pulang. "Telfon aku lagi setelah ini, aku berani taruhan tubuh mu akan mendapat banyak cakaran setelah aku pulang, haha." Richard mengejek teman kuliah nya ini dengan sengaja. Ia yakin Radella akan memarahi Davin habis-habisan karena telak mencelakakan Naka. "Tutup mulut mu dan segera pergi. Aku akan mengganti dokter pribadi keluarga ku." Balas Davin dengan tatapan tajam. Bukan nya takut, Richard malah terbahak mendengarnya. "Silahkan tuan Davin, saya permisi, haha," "Dokter gila." Desis nya. ? Davin berjalan pelan memasuki kamar putra nya. Radella sudah tertidur dengan memeluk Naka. Davin bernapas lega, ia melangkah lebih dekat ke ranjang sang anak. "Berhenti di situ, jangan dekati anak ku," Kaki nya otomatis berhenti. Davin meneguk susah saliva nya. "Sayang, demi tuhan aku tidak tau jika Naka akan terluka," ucap Davin. "Aku hanya mengancam nya tadi, supaya dia turun dari pilar tinggi itu. Anak mu tadi memanjat Della," "Memanjat?" Radella terperanjat kaget. Hingga pergerakan nya membuat Naka terusik. Wanita itu menepuk-nepuk b****g sang putera pelan, berharap Naka bisa tertidur lagi. Dan usaha nya berhasil, dengkuran halus kembali terdengar. Radella lalu menoleh kearah sang suami dengan cepat, menatap garang Davin. "Memanjat kata mu?" Davin merutuki kebodohan nya yang tidak pernah bisa berbohong pada Radella. Anggukan pelan Davin berikan, "bagaimana bisa anak ku memanjat tiang setinggi itu lagi, apa yang dia minta sehingga kau tidak dapat mengabulkan nya?" Cerca Radella. "Dia minta sekolah, sayang. Tentu tidak aku turuti, kau juga kan?" Mendengar alasan Davin, membuat emosi Radella sedikit surut. Tapi tetap saja, karena ulah jahil Davin, anak kesayangan nya menjadi terluka. "Tapi kau tidak harus berdrama seperti itu, Davin. Lihat, karena ulah mu, Naka jadi terluka." Omel Radella. Davin seperti anak kecil yang sedang di marahi oleh ibu nya. Ia menunduk dengan kedua tangan saling bertaut. Di depan Radella, wibawa Davin seolah sirna. Apalagi jika menyangkut Naka, sudah dipastikan ia pasti tersisih. "Maaf," jawab Davin pelan. ? Ruang keluarga biasanya akan ramai pada saat selesai makan malam, tapi berbeda dengan sekarang. Hening menyelimuti ruangan besar dengan banyak sofa tersebut. Naka tengah rebahan di pangkuan sang mommy, Davin duduk lumayan jauh dari mereka. Ia terlihat menyedihkan, terkucilkan oleh anak dan istri nya sendiri. "Naka-" "Daddy diam, kita musuhan. Liat tangan aku dijahit gara-gara daddy. Ini sakit tau!" Anak itu dengan kurang ajar memotong ucapan Davin, Radella hanya diam dengan tangan terus mengelus rambut Naka. Davin menghela napas pasrah. "Lalu, Naka mau apa biar daddy dimaafin?" "Sekolah, aku mau sekolah," jawab nya cepat tanpa pikir panjang. Ia meliahat mommy nya dari bawah dengan pandangan memohon. "Mommy, boleh ya? Ijinin aku sekolah," Radella menggeleng dengan tersenyum. "Kau sudah homeschooling sayang, buat apa sekolah umum lagi?" "Pengen punya temen, masa aku main sama aki-aki kayak daddy," jawab Naka dengan mengejek daddy nya. Davin melotot tak terima di anggap sudah aki-aki. Memang, seharus nya Davin sudah menimang cucu di usia nya yang sekarang. Namun, untuk mendapatkan Naka saja ia dan Radella harus menunggu sepuluh tahun lama nya. Karena rahim sang istri yang lemah, menyebabkan berkali-kali keguguran, dan selama sepuluh tahun Radella hamil lagi. Naka paling kuat bertahan di rahim Radella, dengan serentetan pengobatan untuk memperkuat janin dalam tubuh wanita itu. Jadilah Radella sangat menyayangi Naka, ia tidak akan pernah membiarkan permata nya terluka, hingga keluar mansion ini. Naka adalah sumber kebahagiaan keluarga Allaric. Dan penutupan malam ini di akhiri oleh Naka yang menangis karena lagi-lagi permintaan nya tak terkabul. Tbc.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Tentang Cinta Kita

read
214.5K
bc

My husband (Ex) bad boy (BAHASA INDONESIA)

read
295.5K
bc

Sentuhan Semalam Sang Mafia

read
172.3K
bc

B̶u̶k̶a̶n̶ Pacar Pura-Pura

read
152.6K
bc

Papa, Tolong Bawa Mama Pulang ke Rumah!

read
4.5K
bc

Ketika Istriku Berubah Dingin

read
3.6K
bc

TERNODA

read
193.3K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook