TEKAD YANG BULAT

1229 Words

Malam itu tidak ada lagi Surya yang menjadi kepala keluarga duduk di kursinya menyapa semua anggota keluarga. Ruang makan itu ternyata terasa lengang tanpa sosoknya. Cahaya juga merasakan itu tapi tetap menutupi kegundahan hatinya. Dia tidak ingin anak-anaknya merasakan itu. "Ma?" "Iya sayang." "Apa Papa gak makan malem?" tanya Langit yang menyadari ketidakhadiran Papanya di meja makan. "Langit, kayaknya Papa gak akan tinggal di sini lagi," jawab Cahaya berusaha jujur. Tidak mungkin mengatakan Surya ke luar kota dan akhirnya kembali berbohong dengan alasan lain lagi. Hal itu nantinya akan berbalik menyulitkan bagi Cahaya sendiri dan dia tidak mau itu. "Tapi kenapa?" tuntut Langit lagi, sedangkan Zanitha hanya mengunyah makanannya sembari menyimak. Lebih sering menjadi pendengar. "La

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD