Bella masuk ke kamarnya dengan buket bunga yang masih ada dalam genggamannya. Bunga yang dirangkai dengan indah kini tampak berantakan. Meskipun Bella sudah berupaya untuk merapikan kembali rangkaian bunga tersebut, namun tetap saja tak seindah seperti semula. “Huh, ini semua gara-gara si Vivian itu! Kalau saja dia tidak menyerangku, aku juga tidak akan memukulnya dengan bunga ini,” gerutu Bella masih merasa kesal kepada adik tiri dari suaminya tersebut. “Kalau tuan Zayn melihat bunga pemberiannya jadi seperti ini, kira-kira dia marah atau tidak, ya?” Bella memperhatikan bunga mawar merah yang tampak berantakan itu. “Setahuku, kalau pria memberikan bunga mawar kepada seorang wanita … berarti pria tersebut sedang menunjukkan cintanya pada wanita itu, lalu maksud tuan Zayn mengirimkan bu