Tepat jam tiga sore setelah pulang dari polres untuk memenuhi panggilan kedua kalinya tentang masalah pemukulan Sandra, Airin memilih untuk duduk ditaman kota yang letaknya tidak jauh dari polres kota, ini kali pertama ia datang sendiri kepolres. Dengusan kesal menghiasi bibir cantiknya. Senyuman getir seolah menandakan kekecewaannya. Sambil menatap langit sore hari. Airin berusaha menguatkan dirinya. Ia harus berfikir positife tentang Delano yang berbohong kepadanya, pria itu sudah tiga hari tidak dapat dihubungi dan dia juga tidak pulang sama sekali kepartemen. Mau menanyakan langsung kekeluarga besarnya Airin takut, takut karena dirinya sampai sekarang masih belum bisa diakui sebagi istri sah. Menyedihkan bukan? Memang dari awal Airin sudah merasakan kepahitan-kepahitan setelah mantap