“Mampus, lo!” ucap salah satu anak yang berhasil menusuk Edo. Edo mati-matian nahan rasa sakit di perutnya, dengan sisa tenaga yang dia miliki, Edo mencabut pisau yang menancap di perutnya. Edo berniat mengikat luka di perutnya dengan jaket yang dia pakai, baru saja dia mau nyopot tuh jaket. Anak yang tadi dia tendang, menendang Edo dari belakang, membuat Edo tersungkur ke tengah jalanan. Hampir saja Edo tertabrak sebuah motor gede, jika saja si pengendara motor tidak menggunakan remnya dengan baik. Edo menyilangkan tangannya yang berlumuran darah di depan wajahnya yang silau dengan sorot lampu motor. Si pengendara motor membuka kaca helmnya, memastikan jika pandangan matanya tidak salah. “Import!” seru si pengendara yang tak lain adalah Andin. Meski samar, Edo masih bisa mengenali suar