Keesokan harinya, Edo sudah sampai di depan rumah Andin, dia sengaja berangkat bareng Andin. Karena mulai detik ini, Edo tidak akan pernah membiarkan Andin kemanapun seorang diri. Pak Parmin yang melihat sosok Edo di luar pintu gerbang, seperti biasanya langsung membuka pintu gerbang rumah Andin. Dia paling demen ngomong sama Edo, nggak tau aja kalau Edonya kesel banget kalau suruh ngomong sama Pak Parmin. Edo memutar bola matanya jengah ketika dia melihat Pak Parmin membukakan pintu gerbang untuk dirinya. “Eh, Mas Bule! Tumben pagi-pagi udah sampai sini, mau ngapain!” seru Pak Parmin. Nah ‘kan, seperti biasanya, tuh satpam rese mulai bertingkah. “Mau jemput calon Binilah!” ucap Edo asal. Pak Parmin pasabg wajah bingungnya. “Maksud Mas Bule siapa calon Bininya situ!” Ini Satpam, makin k