13. Cari Bantuan

1318 Words

Bagian 13 Mas Hanif pun terdiam setelah aku mengucapkan kata-kata itu. Mungkin ia tidak menyangka jika aku berani melawannya. Ia pikir aku takut, apa? "Tunggu apalagi? Ayo kemasi barang-barangmu dan cepat pergi dari sini!" "Mira, mari kita bicarakan semua ini dengan kepala dingin. Mas tahu kamu sedang emosi." Suara Mas Hanif terdengar lebih lembut, tidak seperti tadi. Tapi aku sama sekali tidak akan terpengaruh. "Enggak perlu! Bekas tamparanmu di pipi ini sudah cukup untuk menjelaskan semuanya." "Maafin Mas, Mira! Bila perlu Mas akan bersujud di kakimu asalkan kamu mau maafin Mas." "Tidak perlu. Kamu tidak dengar apa yang aku katakan tadi, Mas? Apa perlu aku menyuruh Bi Inah untuk membereskan semua pakaianmu?" "Tidak, Mira, mas tidak akan pernah keluar dari rumah ini. Sampai kapan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD