Bagian 20
Duh, ada apa ya? Mana aku belum mandi lagi! Masa sih, aku harus ke kantor tanpa mandi atau ganti baju dulu? Ah, si Indra rese, pasti dia cuma mau mengerjaiku. Aku tidak yakin pada Indra, apalagi Indah-sekretarisku belum menghubungi dan belum memberitahu apa-apa padaku.
Ponselku kembali berdering. Aku mendengus kesal, dari Indra lagi.
"Kenapa lagi?" tanyaku malas.
"Buruan datang sekarang juga."
"Apa sih?" tanyaku kesal.
"Nanti bakalan tahu sendiri. Buruan!"
"Iya, iya!" Buru-buru kumatikan sambungan telepon.
"Bu, Mbak! Aku mau keluar sebentar. Aku disuruh ke kantor sekarang juga!" Aku memanggil mereka dari luar, tapi tidak ada jawaban sama sekali.
"Bu, jika nanti mereka cari saya, bilang saja saya keluar sebentar," ucapku kepada wanita paruh baya yang masih berdiri di dep
