MW12

868 Words
Australia, pukul 10.00 pagi "Bagaimana sayang, apa kau menyukai gaunnya? Sebentar lagi adalah hari baahagiamu bersama Archi, jika kau tidak menyukai gaunnya ayah akan mengambil perancang gaun lagi untukmu," tatapan penuh sayang seorang Arsen Marlino kepada putri satu-satunya sangat terlihat disana. Arsen selalu kerap memanjakan Cindy, melihat kecantikan putrinya yang menuruni wajah istri tercintanya, Dania Marlino. "Gaun ini sangat indah ayah, aku menyukainya lagipula ayah sudah membawa lima perancang gaun untukku," jawab Cindy di hadapan ayahnya Marlino, kedua tangannya meraba gaun milik rancangan perancang terkenal, senyumannya terlihat anggun dengan melihat cermin besar. "Nona Muda Cindy rancangan gaun anda masih ada yang harus di coba kembali," ucap seorang assistant Levi yang membantu Levi merancang gaun untuk dirinya. Sudah banyak rancangan Levi yang di pakai banyak artis papan atas, tak hanya artis dan juga model terkenal yang memakainya bahkan beberapa rancangannya terkenal hingga beberapa negara. Cindy selalu menyukai hasil rancangan Levi, Levi yang memakai jas serta toksedo lengkap tersenyum dengan melihat putri kesayangan Arsen Marlino disana. "Masih ada lagi? Ayah, harus sampai kapan aku mencobanya lagi?" Rengekan Cindy membuat seorang Arsen sedikit tertawa, melihat wajah putrinya yang bahagia membuat seorang Arsen pun ikut bahagia dengan berbicara bersama Levi. "Cobalah sayang, ibumu juga menyukainya itu di pilih oleh ibumu untukmu, nanti siang ibumu akan pulang dari California," ucap Arsen dengan Asistant Levi yang memegang dua gaun di lengannya. "Tapi ini sudah ke sembilan kali aku mencoba gaunnya ayah." "Tidak apa-apa sayang." "Tapi aku menyukai semua gaunnya ayah." Arsen menoleh ke Levi dengan mendengar ucapan putrinya, melihat putrinya tersenyum di depan cermin, "Putriku Cindy menyukai semua gaunnya, jika begitu letakkan seluruh gaunnya di lemari pakaiannya." "Baik Tuan Marlino," jawab sang asistant dengan menyiapkan beberapa gaun untuk putri kesayangan Arsen Marlino. Ucapan beberapa staff pegawai terdengar oleh Cindy, sembaring memegang gaun yang di pilihkan oleh ayahnya. Senyuman itu selalu saja terlihat, ia bahagia ketika ayahnya memilihkan segala barang kesukaannya. Apalagi jika ayahnya bersama ibunya yang selalu membelikan barang-barang kesukaannya. Cindy terssnyum dengan memegang perhiasan berlian, terlebih acara pertunangannya akan di adakan sebentar lagi bersama Keluarga Rayn, "Terimakasih ayah, kebetulan aku belum mendapatkan kabar dari Archi." "Archi pasti datang hari ini untukmu, kalau begitu ayah akan kembali bekerja, pakailah gaun sesukamu sayang. Ayah senang kau bahagia Cindy." "Terimakasih ayah, ayah dan ibu srlalu memanjakanku, aku akan memperlihatkannya kepada Archi gaun yang mana yang ia sukai." "Perlihatkan saja kepadanya, nanti sore ayah akan bertemu dengan ibumu." "Baik ayah." Archie berdiri dengan bersandar di dinding ruang keluarga, bibirnya tersenyum dengan melihat calon istrinya yang sedang berkaca dengan memakai gaun dari pilihan ayahnya. "Sepertinya istriku sedang bahagia," ucap Archie dengan tersenyum ke arah Cindy, wanita cantik anak satu-satunya dari keluarga marlino. "Archi, sejak kapan berada di sana," jawab Cindy dengan wajah menoleh, wajah imutnya terlihat menggemaskan dengan dandanan minimalis. "Sejak tadi, aku memperhatikanmu bersama ayah. Memangnya kenapa? Lagipula aku kan suamimu." "Kita kan belum resmi, lagipula pesta pertunangannya masih minggu depan." "Memangnya kenapa jika minggu depan? Bagiku sama saja, lagipula setelah pertunangan kita akan menikah. Aku membawa sweetcake untukmu, kesukaanmu sayang." "Kau membawanya untukku? Ini kan varian terbaru, vanilla choco sweetcake nama yang manis, kau menyukainya kan," Cindy memegang satu box berisikan kue yang di bawa Archie disana. Wajahnya merona dengan bahagia ketika calon suaminya membawakan makanan kesukaan dirinya dan juga Archie. "Kau senang? Sebentar, Gaunnya sangat cantik terlebih jika kau yang memakainya." "Kau selalu seperti ini, selalu memujiku berlebihan." "Tidak tuh, kau memang cantik," ucap Archie dengan tegas. "Jadi kau menyukai gaun yang mana? Yang ini terlalu seksi tapi aku menyukainya." "Yang mana saja, kau menyukai yang mana. Aku akan mengikutimu, jasku akan menyesuaikan dengan warna gaunmu ketika pesta." "Kau seperti ayah selalu memanjakanku." "Karena aku selalu mencintaimu, setelah kita bertunangan kita akan pergi liburan. Bagaimana?" Tanya Archie. "Liburan apanya, pernikahan kita saja di rayakan di tiga negara." "Memangnya kenapa? Justru jauh lebih bagus kan, pernikahan kita. Kau menyukainya dan kau bahagia. Cindy seperti apa yang kau inginkan, kau bahagia dan kau selalu menyemangatiku jika aku lelah bekerja." "Aku jadi malu, kemarikan kuenya. Ayah pergi bekerja dan akan menjemput ibu. Hari ini kau?" Ucapan itu terputus ketika Cindy menanyakan Archie, tak lama Archie pun menjawabnya dengan memeluk Cindy. "Aku libur khusus untukmu, kata ayah kau menyukai semua gaunnya. Lagipula kita belum memilih cincin pertunangan, sepertinya cincin pertunangan pilihanmu akan sangat bagus," jawab Archie dengan membenamkan wajahnya di pundak Cindy, aroma vanilla dengan parfum dari brand ternama tercium di hidung Archie. Ia paling suka jika mencium lengan Cindy. "Bukankah pilihanmu jauh lebih vaik, kenapa harus aku juga yang memilihkannya untuk kita." "Kita berdua yang akan memilihnya, kemari sayang. Kemarikan kuenya, aku ingin memelukmu, cindyku sangat manja." "Dasar, kau selalu seperti ini jika bersamaku." "Kenapa memangnya, tidak apa-apa tahu. Sekarang jam sepuluh, bagaimana jika kita berjalan-jalan." "Jalan-jalan lagi? Bagaimana jika kita menonton film." "Menonton film?" Tanya Archi dengan menatap wajah Cindy. "Iya, lagipula aku kemarin belajar membuat menu masakan terbaru, kau harus mencicipinya sayang," jawab Cindy dengan nada lembut. "Nona Muda Cindy, kue nya sudah di siapkan," ucap beberapa pelayan dengan menghampiri Cindy di ruang keluarga. "Sebentar ya sayang, tunggu di sini. Sekalian aku ingin mengganti dress, sekalian aku akan membawa kue, kita makan bersama," ucap Cindy dengan tersenyum lalu membalikkan tubuhnya dengan masuk ke ruang ganti pakaian.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD