MW8

1279 Words
"Selamat datang di Galatica, ada yang bisa saya bantu untuk anda?" Suara wanita terdengar dengan menggema dari rancangan dari putra Sky Galatica. Rancangan terbaru dari Venus Galatica. "Berbicara saja, ia akan mencarikannya untukmu," ucap Axel dengan memperhatikan Mishela. Gerakan Mishela terlihat dengan dirinya yang memegang handphone. "Hari ini aku ingin mencari dessert," ucapan Mishela terdengar dengan gerakan gambar aplikasi tersebut. "Galatica akan mencarikan aplikasi dan informasi untuk anda." "Aplikasi ini dinamakan Galatica Say, tidak hanya mencarikan aplikasi yang kau inginkan tanpa mengetik, ia juga akan terhubung dengan sesama Galatica Chat." "Data terhubung ke Smartgoogle, Smartwiki, Smarttube. Pencarian anda tentang dessert." "Ini semua tentang dessert?" Tanya Mishela dengan masih melihat rancangan Venus. Axel masih menjelaskan tentang detail disana, terlebih dengan handphone terbaru 6G rancangan Galatica, "data juga terhubung ke pengunduhan aplikasi ke galatica store tentang permainan dessert secara otomatis jika kau menginginkan tinggal pilih yes, atau kau menolak pengunduhan aplikasi tinggal tekan tombol no." "Apa kau menyukai rancangan Venus dan juga galatica inovation?" Tanya Axel lagi dengan memasang senyuman khasnya. "Aku-aku masih tercengang dengan rancangan programnya, ini memudahkanku sebagai seorang pengusaha, keika membuka ponsel langsung berbicara dan aplikasi memilihkannya untukku," Mishela masih terkejut disana dengan hasil rancangan Venus dan juga team galatica. "Doni akan mengirimkan salinan dokumen yang sudah kau tandatangani, kau bisa mempelajarinya tentang peraturan yang kubuat, mulai sekarang jangan pernah berbicara sembarangan lagi ataupun berbicara kasar, jadilah istri yang baik mulai hari ini. Aku bahagia kau menyukai hadiahku, ini adalah rancangan Venus bersama team galatica, ponselmu sedang kuperiksa. Kau tidak akan bisa berbohong kepadaku mulai hari ini." Panggilan video berakhir. "Egi," panggil Mishela dengan asistantnya yang masih berada di dekatnya. Setelah panggilan video berakhir Mishela berjalan ke meja kerjanya. "Ya Bu Mishela," jawab Egi. "Mulai sekarang data-data perusahaan harus diperiksa secara teliti dan lengkap. Axel tidak bisa di bohongi, kau paham Egi," ucap Mishela dengan duduk di kursi kerjanya. "Baik Bu Mishela." ** Galatica Technology, Wilayah Jakarta. Langkah kaki Ervan Galatica berjalan memasuki gedung Galatica Technology Wilayah Jakarta, ini adalah hari kembalinya dirinya dari Jepang untuk menemui Axel dan juga Venus. Rahang tegas dengan bola mata manik berwarna biru agak kehijauan. Sama persis seperti yang dimiliki Venus Galatica, mewarisi wajah Sky Galatica yang saat ini masih di Switzerland. "Adik ketiga bagaimana penelitianmu?" Tanya Ervan Galatica dengan memasuki ruangan adiknya, ruangan yang di design khusus dengan modern disana terlebih Venus sangat suka dengan penelitian terbaru, melihat adiknya Venus yang saat ini sedang berada di ruangan kerja miliknya dirinya pun menghampiri Venus. Venus menoleh dengan melihat Ervan, "Kakak kedua, kemarilah aku ingin berbicara kepadamu." "Mengenai apa?" Tanya Ervan Galatica. "Kak Mishela," jawab Venus dengan melihat kakaknya yang berjalan menghampirinya. "Mishela? Kenapa dengan Mishela?" Tanya Ervan dengan kebingungan. Jelas saja ia kebingungan karena ia datang hanya untuk memberitahu bahwa ia akan ke luar negri. "Kakak kedua selalu meledeknya, apa perpisahan kakak pertama dengan kak mishela gara-gara kakak?" Tanya venus dengan melihat wajah Ervan Galatica. "Sembarangan kalau bicara, aku tidak pernah membencinya, lagipula aku dan istriku Sansan selalu menerimanya, mengenai perpisahan kakak pertama itu bukan karenaku dan Sansan," jawab Ervan dengan mengelak. "Kakak kedua selalu meledeknya, kakak kedua tahu kan Kak Axel selalu menyimpan masalahnya sendirian, tanggung jawab di keluarga juga sangat besar." "Terus kenapa membahas Mishela kepadaku? Aku dan Sansan tidak pernah membencinya, justru Sansan menanyakan Mishela baru-baru ini." "Ervan Galatica, sejak kapan berada disini?" Tanya Axel dengan memasuki ruangan Venus. "Kakak pertama, baru saja aku tiba disini. Maafkan aku yang tidak mengabari kakak pertama setelah kepulanganku dari Jepang, lagipula lusa aku akan kembali ke New York, mungkin minggu depan aku berkumpul lagi bersama keluarga, aku sudah berbicara kepada istriku Sansan," jawab Ervan Galatica dengan melihat Axel. "Mengenai Kak Mishela biar aku saja yang berbicara kepada kakak pertama, pergilah membahas pekerjaan," bisik Venus di telinga kanan Ervan Galatica. "Kakak pertama, kita berbicara di ruangan kerjamu saja, lagipula kulihat adik ketiga sedang sibuk dengan pekerjaannya jadi tidak bisa di ganggu," ucap Ervan Galatica. "Kalian sedang berbicara tentang apa?" Tanya Axel dengan penasaran. Ervan dengan cepat menjawab Axel, memperhatikan Axel dengan memasang senyuman, "Oh itu aku sedang menanyakan tentang aplikasi rancangan team galatica." "Jadi bagaimana tentang pemasarannya? Lancar?" Tanya Axel dengan melihat Ervan. "Sangat lancar, makanya aku pulang cepat setelah dari Jepang, aku hanya sedikit membawa oleh-oleh untukmu dari Jepang, kakak pertama dan juga untuk adik ketiga. Ayah sudah mengetahui tentang kepulanganku dari Jepang dan akan ke New York." "Tidak meledek adik ketiga kan tadi? Biasanya kalian selalu bercanda. Akhir-akhir ini Venus sedang banyak pekerjaan, aku hanya tidak ingin konsentrasinya terganggu." "Jika Venus punya rancangan, aku juga memiliki rancangan, aku sedang meneliti tentang Galatica Pen, lagipula ayah selalu mendukung kita untuk kemajuan Galatica." "Venus tidak berbicara tentang apapun kepadamu? Tentang Mishela?" Tanya Axel dengan rasa penasaran disana. "Memangnya ada apa dengan Mishela? selama di Jepang aku kurang berkomunikasi dengan kalian, jadi maafkan aku kakak pertama." "Hubunganku dan Mishela kembali, apa Venus tidak memberitahumu?" Ucap Axel. "Oh, maafkan aku kakak pertama jika aku mendadak masuk ke ruangan kerjamu, tapi helikopter untuk kakak kedua sudah tiba, bukankah ia harus menemui team galatica," ucap Venus dengan memasuki ruangan Axel. "Oh iya benar, apa yang di katakan Venus adalah benar, baiklah kakak pertama aku akan kembali minggu depan setelah dari New York. Pemasaran Galatica sedang meningkat jadi aku harus menemui team galatica." Venus hanya tersenyum ketika melihat Ervan Galatica keluar dari ruangan, dirinya pun menghampiri Axel yang berdiri di dekat meja kerja. "Sepertinya perpisahan dulu itu tidak ada kaitannya dengan keluarga kita, bisa di bilang perpisahan kakak pertama murni karena memang sifat kak mishela, hanya kesalahpahaman. Seperti apa yang ku katakan kepada kakak pertama, mulailah sekarang lebih perhatian. Aku paham dengan perasaan kakak pertama, terlebih kakak juga harus memendam masalah sendirian, sebagai adik aku memberikan saran kepada kakak pertama." "Ervan sedang meneliti Galatica Pen, sudah mengetahuinya?" Ucap Axel dengan melihat Venus. "Sudah, masih dalam pengembangan. Rancangannya masih belum sempurna untuk galatica pen terbaru." "Saranmu kuterima, aku akan berbicara kepada Mishela nanti." Axel melihat jam tangannya yang sudah menunjukan waktu jam 20.00 malam, sudah waktunya ia bertemu dengan Mishela setelah ia bertemu dengan Ervan Galatica. R Corporation, Wilayah Jakarta. "Tidak ingin makan malam?" Tanya Mishela dengan melihat Axel Galatica, dengan menempuh perjalanan selama satu jam perjalanan menuju R Corporation. Axel menemui Mishela di lantai gedung atas, khusus ruangan ceo. "Aku ingin bersamamu," jawab Axel ketika Mishela berjalan menghampirinya. "Sudah sangat lama Axel, kenapa baru bertemu denganku lagi?" Tanya Mishela setelah dirinya bertemu dengan Axel dengan melakukan perjanjian. Ada hal dalam benak Mishela yang ingin di tanyakan Mishela kepada Axel, bertahun-tahun ia tak bertemu dengan Axel dan kini pertemuannya hadir kembali. "Mishela, kita sama-sama kuliah di luar negri dari semenjak kuliah kita juga berpacaran, aku tidak ingin membahas masa lalu hanya saja mulai sekarang jangan pernah berpikiran macam-macam atau negatif, jangan mengambil kesimpulan sendiri, keluargaku selalu menyukai kehadiranmu, maafkan aku yang baru menghubungimu kembali, bukan berarti diamku tidak mrmperhatikanmu, aku selalu memperhatikanmu selama ini." "Justru aku berterimakasih padamu, Axel. Mengenalmu dan mengenal keluargamu aku memahami apa itu dunia usaha, kemarin aku belum mrnjadi apa-apa, berkat dukunganmu sekarang aku mrnjadi seseorang. Ucapanku kemarin itu jika melukai hatimu, maafkan aku." "Mishela, aku tidak pernah mengatakan kita berpisah, jika dirimu menginginkan kita bisa ke rumah pernikahan karena hubungan kita sudah kembali bersama supaya kita selalu sejahtera." "Soal Fredy aku belum mengatakannya tentang hubungan kita, aku akan mengatakannya karena hubungan kita sudah kembali bersama, bagaimana jika kita makan malam dulu?" jawab Mishela, wajahnya menoleh dengan membawa tas kecil yang ada di genggamannya. Melihat Axel setelah ia melakukan percakapan bersamanya. "Di restaurant favorite mu, aku ingin makan malam disana," jawab Axel Galatica dengan melihat Mishela. Jari-jemarinya membenarkan jas miliknya dengan berjalan di samping Mishela, melewati beberapa karyawan dengan menyapa mereka menuju keluar gedung DRCorporation.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD