32. Selalu Salah

1017 Words

Amel menatap pada mobil Hansel yang berhenti di salah satu restoran. Ah, bukan. Ini bisa disebut kafe. Mata Amel melirik pada Hansel yang menatap ke depan dan lelaki itu tidak mengatakan apapun. Masih tampak bungkam dan diam. "Pak…" Amel memanggil Hansel pelan, sambil memelankan suaranya. Takut lelaki itu akan mengamuk lagi dan mengatakan hal yang menyakitkan. Atau memperlakukan dirinya dengan buruk. Hansel menatap pada Amel. "Turun!" Hansel membuka pintu mobil, lalu turun dari dalam mobil. Amel menelan kembali salivanya. Dan turun dari dalam mobil. Amel mengikuti langkah kaki Hansel masuk ke dalam kafe. Matanya menatap sekeliling, lalu Amel menatap pada punggung Hansel sebelum- -Bug! Amel tidak sengaja menabrak punggung Hansel. Amel menelan salivanya. Hansel berbalik menatap tajam pa

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD