37. Tidak Kecewa

1242 Words

Amel membuka matanya perlahan, menatap pada suasana putih ruangan. Rumah sakit. Amel meringis pelan memegang kepalanya, yang terasa berat. Matanya menatap sekeliling. Hansel duduk dengan pongah dan menatapnya dengan tatapan tajam. Amel menunduk. Tidak berani melihat tatapan tajam dari lelaki yang sudah menjadi suaminya secara sah. Namun hanya sementara. “Kau sudah siuman ternyata. Bagaimana? Kau tidak jadi mati?” tanya Hansel dengan mulutnya yang tajam, dan tidak ada kelembutan setiap apa yang dikatakan oleh lelaki tersebut padanya. “Pak Hansel mengharapkan saya mati?” tanyanya, terasa menyakitkan ketika bertanya seperti itu pada Hansel. Amel tidak mau mendengar jawaban dari lelaki tersebut, yang akan membuat dirinya semakin sakit mendengar jawaban dari Hansel yang memang mau dirinya

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD