Bowo tidak menginterupsi tangisanku. Dia hanya menepuk - nepuk bahu dan membiarkanku menumpahkan semuanya. Dia selalu seperti ini. Yang membuatku nyaman curhat dengan Bowo adalah, dia tipe pendengar yang baik setiap aku bercerita penuh emosi. Tidak menghakimi atau ikut larut dalam emosiku. Bahkan, ketika aku menceritakan tentang mama yang selalu pilih kasih antara aku dan Alya. Bowo tidak pernah ikut menyalahkan Mama atau justru mem-bully-ku. Dia hanya mendengarkan. Dan itu kan yang kita butuhkan ketika dalam situasi penuh emosi? Setelah lelah menangis, Bowo menyodorkan sebotol air mineral untukku. Aku menengguknya dan mengelap wajahku dengan tissue. "Jelek banget lo kalau nangis." Katanya kemudian. Aku mencubit perutnya. Dan mengalirlah tumpahan hatiku, tentang Elang yang masih meny