"Kita kecolongan!" Suara Eyang pelan dan tajam, di antara suasana hening yang tercipta dalam rapat Direksi yang baru kali ini aku hadiri. Sebenarnya, tidak bisa dikatakan rapat Direksi karena yang hadir hanya anggota keluarga yang juga pemegang saham AHA GG Express. Minus, Mirza yang sedang jadi trending topic dalam meeting kali ini. Aku duduk di samping Elang, sebisa mungkin bersembunyi dari tatapan tajam Eyang di samping bahu Elang. Dan sepertinya, Eyang terlalu marah bahkan untuk memperhatikanku. "Kamu sudah hubungi Gunawan, Latief?" Eyang memandang papa sekarang. "Gunawan sementara belum bisa dihubungi, tapi Dean dan Budiarti sudah saya minta datang, Pak." "Begini yang saya khawatirkan. Sudah saya warning kalian jauh - jauh hari, jangan sampai orang asing membeli saham di atas lim