Bab 16

1444 Words

Ternyata tidak mudah memejamkan mata dan melupakan semuanya. Rasa bibir Ginger masih tersisa, reflek kusentuh bibirku, kehangatan basahnya bahkan masih terasa. Tentu saja, aku menikmati ciuman itu. Pipiku memanas, mengutuk pemikiran kurang ajar yang singgah. Mencoba menepis semuanya dan kembali memejamkan mata. Aku  duduk di sebuah bukit penuh dengan bebungaan aneka warna, dengan latar belakang langit cerah, hanya ada awan tipis yang berarak. Burung berlompatan di sekitar kami, berkicau menyenandungkan musik alam yang sangat indah. Sementara kupu-kupu cantik dengan sayap bagai kaca, terbang dari bunga yang satu ke bunga yang lain. Belum pernah kulihat tempat seindah ini, sungguh. Aku menoleh ke samping, seorang pria yang terlihat lebih muda dariku—dengan paras rupawan yang memancarkan au

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD