25

1841 Words

Athalia merasakan gerah, dan itu membuatnya tak nyaman. Ia membuka matanya, pandangannya bertemu dengan d**a bidang Kanaka. Ia telah beberapa kali berada di dalam pelukan Kanaka, tapi biasanya tidak sepanas ini. Athalia menjauhkan sedikit tubuhnya dari Kanaka. Ia mengarahkan tangannya ke dahi Kanaka. "Dia demam tinggi." Athalia bergumam sendiri. Tangannya menekan tombol untuk memanggil perawat. "Kanaka! Kanaka!" Athalia membangunkan Kanaka dengan lembut, tapi tidak ada respon dari Kanaka. "Kanaka, jangan menakutiku!" Athalia bersuara cemas. Ia mencoba membangunkan Kanaka lagi, tapi pria itu tetap membuka matanya. "Apakah dia pingsan?" Wajah Athalia menjadi kaku sekarang. "Tuan Yasa, apakah Anda di depan?" Athalia bersuara cukup kuat, jadi Yasa yang menunggu di luar ruangan men

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD