Tri kembali ke apartemen yang di tempatinya saat jarum jam menunjukkan tepat ke arah angka tujuh. Ia pulang sendiri setelah Adam hanya mengantar sampai bengkel seperti permintaan Tri karena gadis itu harus mengambil motornya yang tadi siang diperbaiki. Kendaraan roda dua miliknya itu mulai sering bermasalah, padahal usianya baru dua tahun. Bulan ini saja sudah dua kali masuk bengkel. Sebetulnya Tri ingin segera menggantinya dengan model baru, namun keuangannya belum memungkinkan. Andaikan mengambil kredit pun ia belum tentu sanggup mencicilnya, pengeluaran bulanannya cukup banyak. Bukan hanya kepentingan pribadinya melainkan kebutuhan kakek dan neneknya pun tidaklah sedikit. Usai memarkirkan motornya ia berjalan perlahan menuju lift, seperti biasa ia selalu lewat jalan belakang. Entahlah