CHAPTER 41

1057 Words

"Besok kepengen ambil spesialisasi apa?" Sandy sudah berada di balik kemudinya, membawa mobilnya dan tentu saja Andhara ke salah satu Mall guna mentraktir Andhara nonton dan makan seperti yang sudah ia janjika itu. "Aku sih kepengen ambil bedah syaraf, Bang." "Keren, nggak pusing?" komentar Sandy sambil terkekeh. "Memang jadi ahli anestesi nggak pusing ya? Aku lihatnya saja pusing," balas Andhara ikut tertawa. "Ya mau gimana lagi, aku minatnya di situ sih, jadi kalau aku mah enjoy aja bikin orang nggak sadar sewaktu operasi." Andhara hanya mengangguk sambil menatap jalanan yang ada di hadapannya itu. Sungguh rasanya begitu aneh berada cukup dekat dengan sosok itu, apalagi mereka hanya berdua saja. Jatungnya Andhara rasanya berdetak dua kali lebih cepat dari biasanya. Andhara melirik s

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD