"Hai Cantik, kita buka sekarang ya perban matanya?" Dokter Hilda sudah muncul bersama beberapa orang perawat, hari ini perban mata Cecil sudah bisa di buka. "Jangan, Cecil mau nunggu mama datang!" tolak Cecil sambil memegang perban matanya. Dokter Hilda menoleh pada Yudha yang tampak terkejut itu, "Bisa Anda telepon isteri Anda untuk segera kemari, Dok?" "Eh, apa? Isteri? Tapi yang dimaksud mama itu bukan isteri saya," Yudha tersentak, kemudian Tini menepuk keras punggungnya. "Isteri atau bukan lebih baik segera kau hubungi, Yud!" Dokter Hilda tampak bingung, kemudian ia sadar bahwa dokter itu sudah bercerai dengan isterinya bukan? Ahh ... dia jadi merasa tidak enak pada sejawatnya itu. Yudha hanya menghela nafas panjang, ia bergegas merogoh ponselnya dan menekan nomor Andhara. Lama