CHAPTER 25

1093 Words

Sementara itu di Jakarta ... Lili mengerjapkan matanya, matahari sudah cukup tinggi dan dia baru saja bangun. Maklum baru pukul empat pagi tadi ia keluar dari pub untuk berpesta dengan teman-teman seprofesinya. Rasanya badannya lebih enteng, kepalanya sudah tidak seberat dia pulang tadi, maklum ia minum cukup banyak. Untung dia sedang tidak ada jadwal pemotretan. Lili menatap bayangan dirinya di cermin, kantung matanya perlu ia bawa ke klinik kecantikan lagi sepertinya. Efek begadang dan party di club. Ia hendak melangkah ke kamar mandi ketika kemudian pintu apartemennya ada yang mengetuk. Lili melangkah ke depan, ditekannya knop pintu dan tampaklah laki-laki paruh baya itu sudah berdiri di depan pintu. Laki-laki itu bergegas masuk dan Lili sontak memeluk tubunya dengan begitu erat. "I

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD