“Siapa kau?”
Winny mulai berkeringat dingin, jantungnya berdebar sangat cepat. Jika tidak ada pertunjukan musik di panggung, mungkin Aska bisa mendengar suara detak jantungnya. Berusaha melawan rasa gugup dan khawatir, dia pun tersenyum kecil, mati-matian memutar otak agar tidak dicurigai oleh Aska.
“Aku istrimu. Memangnya aku bisa jadi siapa lagi?”
“Dalam dua minggu ini kau agak berbeda.”
“Beda bagaimana?”
Aska sedikit memiringkan kepala untuk melihat wajah sang istri dengan lebih detail. “Kau bisa berdandan, dan tahu mode pakaian.”
“Aku istri dari pemilik brand kosmetik terkenal. Jika aku tidak tahu berdandan, aku akan mempermalukan diriku sendiri. Karena itu aku belajar dandan. Aku putri dari pemilik Aratex, yang terkenal dengan brand pakaian. Kalau aku tidak tahu mode, ayahku ak
