“Bos!” aku masuk ke dalam ruangan Hirawan.
“Kau sudah tahu beritanya bukan?” tanya Hirawan.
“Aku sudah mendengarnya saat makan siang di kantin” jawabku.
“Mengapa ini bisa terjadi? aku memintamu untuk menjadi konselornya” desis Hirawan.
“Aku memberitahu Thomas agar berdiskusi dengan serikat buruh hotel Duta Prakasa” lirihku.
“Cara itu tidak akan berhasil. Ayah!” teriak Thomas.
“Lalu apa dengan cara kekerasan seperti ini akan membuahkan hasil yang lebih baik?” sinisku.
“Jika kita lembek pada para karyawan itu, mereka akan semena mena!” Thomas masih kukuh dengan pendiriannya.
“Kemarin aku menemui serikat buruh disana, aku sebisa mungkin meyakinkan mereka bahwa Hirawan Grup tidak akan merubah atau mencampuri masalah kepegawaian mereka, saat aku mendengar mereka akan melakukan demo, aku
