Hariz - Secret Weapon

1374 Words

"Papaaaaaa!" Aku masih belum bisa membuka mata, meski panggilan si little princess terdengar begitu dekat. "Papaaaa, banguun!" teriaknya lagi. "Hmmm." Tanpa menjawab, kurengkuh dia dalam pelukan, dengan mata setengah memejam. "Papaaaaa, ayo banun, udah siaaang!" teriaknya lagi sambil meronta. "Papa masih ngantuk, Ami," ujarku tanpa melepasnya. "Ihhh, kata Bu Pia kalau bangun siang, bikin badan sakit. Ayo banguuun, Papaaaaa!" kata Ami lagi. "Ami mau sekolah." "Hmmmm,"gumamku, kemudian melepasnya. Perlahan aku bangkit dan duduk. Namun betapa kagetnya aku, begitu mendapati Winda berdiri di sebelah. "Kamu, ngapain di sini!" bentakku kaget. "Non Ami ..." "Keluar!" tukasku. Lama-lama Winda kurang ajar juga, masuk kamarku sembarangan. Tanpa bicara, Winda langsung keluar kamar. "Maa

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD