Safira - Galau (1)

1377 Words

Perlahan kututup pintu kamar Ami, dan menyandarkan punggung dinbaliknya. Astaga! Apa yang barusan terjadi? Aku masih merasa semua yang terjadi barusan seperti mimpi. "Aw!" Sakit ternyata, saat kucubit lengan ku ini. "Ini bukan mimpi," bisikku. Mataku memejam kembali, membawa setiap adegan kembali berputar di kepala. Bagaimana tidak kaget jika wajah Pak Hariz tiba-tiba muncul saat aku menoleh dalam posisi tidur di sebelah Ami. Tidak hanya sampai di situ. Tawaran menjadi Pengasuh Ami yang permanen, menggantikan Mbak Winda juga tidak pernah kubayangkan sebelumnya. Ah iya. Sebaiknya aku bergegas pergi dari sini. Mungkin di kosan nanti aku bisa berpikir dengan lebih jelas. Rasanya kejadian ini terlalu mendadak dan bertubi-tubi, aku benar-benar bingung. Segera kubereskan barang-barang d

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD