GLADHYS POV b******k! Kepalaku masih terasa pusing gegara mabuk semalam, eh kini masih harus ngambil hapeku yang tertinggal di mobil si Om. Damn! Paling hapeku terjatuh saat aku mengakusisi paksa mobilnya yang kusabotase buat balapan liar. "Dhys, apa bener arahnya kesini?" tanya Uun yang kupaksa untuk mengantarku mengambil. "Iyalah, aplikasi pelacakku gak pernah mengecewakan kok." Aku menunjukkan aplikasi pelacak yang kuinstal di hape Uun. "Prett!" ledek Uun kenes. Uun ini sohibku sejak SMP yang lagaknya rada kemayu juga kenes. Aku sering menggodanya dengan memanggil dia Uni. Cuma dia yang tahu aku luar dalam. Paham jiwa pemberontak yang kusembunyikan dalam gaya anggun dan songgongku, adalah topeng untuk menutupi kesedihan dan rapuhnya hatiku.