Bujang menggeram kesal karena tingkah Rindu tadi. Kenapa malah mengumpan pada Marta? Apa kairannya dengan Marta? Ditambah wanita itu tampak serimngah padahal ia tak berniat melakukan apa pun. Terutama atas apa yang Rindu katakan. Tak ada seujung kuku pun niat Bujang mendekati Marta. Apalagi memberinya hadiah. Astaga, Tuhan! Ini semua karena provokasi Rindu yang keterlaluan. “Memang Bapak benar mau berikan saya hadiah?” tanya Marta. Kalau tak ingat dirinya harus memupuk sabar demi agar tetap waras, pasti Bujang sudah meminta wanita itu untuk keluar dari ruangannya. Mana matanya mengerjap penuh harap dan bibirnya mengulum senyum malu. bujang tak buta mengenai apa yang Marta lakukan padanya. Entah kenapa wanita itu tak menyerah juga padahal Bujang tak pernah beri tanggapan apa-apa. Hanya