When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Rain terjaga lebih dulu disana saat terasa ingin buang air kecil, tidak lama ia segera memakai celananya dan menghampiri ranjang lagi, Rain tatapi wanita cantik miliknya itu yang masih sangat pulas di dalam selimut. Rain lalu merebahkan dirinya lagi sembari memainkan rambut panjang Gabina dan mengusapi lembut punggung mulusnya. Dialah wanita yang akhirnya akan ada setiap hari mulai disaat dia membuka hingga menutup mata kembali. Rain tidak berhenti melengkungkan senyuman membayangkan pertempuran mereka, wajah cantik yang sangat menikmati meski penuh air mata. Makhluk aneh dalam hidupnya yang berhasil takhluk, Rain lalu kembali gemas ia pun mendekati wajahnya dipundak Gabina itu, mengusapi dagunya disana. Gabina lantas terusik oleh rambut-rambut halus dirahang Rain yang baru tumbuh it