192. Hujan dan Petir Memberi Restu?

1113 Words

“Rud, kamu mau ke mana?” Di tengah dinginnya malam, Rudi mengenakan jaket dan bersiap untuk ke luar rumah. Bagaimana Meisya tak khawatir, Malam itu bahkan Rudi juga membawa berlian itu turut serta. Ia tak mau ada sesuatu terjadi di rumahnya. “Rud, aku ikut.” Meisya merengek sambil memegangi lengan suaminya. Rudi melepas genggaman Meisya dengan lembut. “Jangan, Sayang. Tidak boleh.” Dia melarang sang istri untuk ikut karena ini sangat berbahaya. “Memangnya kenapa kamu bertemu dengan Andromeda selarut ini?” tanya wanita itu dengan penasaran. “Jadi, di perusahaanku kami memiliki bank penyimpanan pribadi. Semua benda berharga kami simpan dalam deposite brankas milik kami. Brankas itu merupakan sebuah kotak yang dapat sinyal dalam bentuk apa pun. Hingga jika kamu meletakkan ponsel di sana d

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD